Dunia ini sedang berproses, dan masih berlanjut | Part I
Pernahkah kamu berpikir. “Kenapa aku masih begini-begini aja?”
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Makin bertambahnya hari, berkurang umur. Fase-fase mencari jalan mau jadi apakah diri ini nantinya. Semakin banyak melihat kenyataan-kenyataan hidup. Tidak sedikit kejadian buruk yang dialami. Tapi juga banyak kenangan terukir di memori. Ya gitu emang masa muda.
Dirimu juga masih mencari ‘jalan ninja’ yang akan membentuk pribadimu menjadi dewasa. Apakah dengan mengikuti arus kehidupan saja adalah jalan terbaik?
Melihat satu-persatu temanmu meraih impiannya masing-masing. Membuat kita berpikir. Apa aku melewatkan sesuatu? Kenapa aku belum seperti mereka? Banyak pertanyaan muncul. Ini yang menjadikan banyak generasi muda zaman sekarang sering merasa “overthinking”.
Coba tanya ke orang tua ataupun mereka yang sudah lama pernah muda. Apa di zaman mereka ada yang namanya “overthingking”? Mungkin mereka juga pernah merasakan apa yang sama seperti yang kita rasakan saat ini. Tapi karena tidak ada istilah “overthinking”, menjadikan mereka melalui hidup ini dengan damai.
Satu-dua kali boleh kita merasa jenuh. Rehat sejenak. Melepas penat. Tapi hidup ini masih panjang. Terlalu cepat merasa “tertinggal” dari yang lain. “Start”nya baru dimulai kemarin. Garis finish masih jauh didepan.
Mengikuti arus adalah jalan terbaik? Nyatanya kita hidup sesuai dengan pilihan-pilihan yang kita ambil sebelumnya. Jika kita tidak serius belajar? ya pastinya kita jadi tidak tahu. Tapi apa pasti gagal? BELUM TENTU. Bisa jadi memang jalan kita berbeda. Apakah juragan angkringan sama dengan karyawan di perusahaan besar?
“Lebih baik jadi kepala ikan teri, daripada ekor ikan hiu.”
Setiap orang punya jalannya masing-masing. Kalo kita melihat teman kita mencapai ‘checkpoint’ pertama duluan, maka berilah selamat. Dengan begitu akan menjadikannya senang, agar setidaknya kita ikut senang dan tidak merasa ‘tertinggal’. Begitupun jika teman kita jatuh di rintangan pertama, maka kita beri support semampu kita. Maka dia bisa melaju kembali, dan kita akan diingat olehnya sebagai ‘penolong’.
Begitulah hidup, semuanya sudah ada Yang Mengatur. Tugas kita hanyalah berusaha, berdo’a, dan menyerahkan hasilnya pada Allah SWT. Apapun itu adalah yang terbaik untuk kita.
Dalam hidup ini semuanya sedang berproses. Dan masih proses itu berlanjut.
Sekian. Ketuk clap “👏” untuk memberi semangat penulis. Sedang mencoba menulis genre ‘kehidupan’.
Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…